Selasa, 31 Maret 2015

Published 16:53 by with 0 comment

Acara-acara TV Jaman Dulu yang Ngangenin!

Keluarga Cemara, pertama kali tayang di RCTI pada tahun 1996.
Bagi yang merasa #anak90an, pasti tau acara-acara tv jaman dulu yang (bisa dibilang) jauh lebih seru, addicted, dan yang paling penting, jauh lebih mendidik. 
Not to mention tv sebelah yang punya beratus-ratus episode sampai pemeran nya udah meninggal, tapi di sesi ke 2 hidup lagi....

Langsung aja yuk dibahas, cekidot!

1. Keluarga Cemara



 Harta yang paling berharga adalah keluarga 
Istana yang paling indah adalah keluarga 
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga 
Mutiara tiada tara adalah keluarga

Siapasih yang gak inget sama sinetron jadoel satu ini?  Apalagi lagu nya. Sinetron ini mengisahkan kisah dan kasih sayang suatu keluarga bernama Keluarga Cemara yang mengajarkan kita betapa pentingnya arti sebuah keluarga, dan mengajarkan kita bahwa kebahagian dalam sebuah keluarga itu tidak bisa dinilai dari harta dan kekayaannya.

Sinetron ini memang sinetron dengan jumlah episode terpanjang saat itu, yaitu 412 episode dengan 3 musim, tapi tetap tidak melupakan kualitas. Episode pertama ditayangkan pada tahun 1996 (tahun saya lahir) (maaf jadi curhat) dan yang terakhir tahun 2005. Waaaah lama juga yaaa..


2. Tuyul dan Mbak Yul


Gagal maning!!! gagal maning!!! Kata-kata itu yang gak akan kita lupain ketika musuh si Ucil, tuyul algojo gagal menangkap Ucil, malah kena serangan balik dari si Ucil.

Sinetron yang tayangan pertama nya pada tahun 1997 dan berakhir tahun 2002 ini bercerita tentang seorang(?) seekor (?) sehantu (???) tuyul namanya Ucil, Ucil adalah tuyul yang insyaf, namun Ucil dikejar-kejar oleh tuyul algojo yang diutus oleh raja tuyul. Awalnya Ucil lari ke pantai, dan di sana ia bertemu dengan jin laut yang bernama Kentung. 
Perjalanan Ucil terus berlanjut hingga ia bertemu dengan Yulia, atau yang lebih akrab dipanggil Mbak Yul. Mbak Yul tinggal bersama adiknya Sandra, dan sepupunya yang berprofesi sebagai artis bernama Merry.

Sinetron yang diperankan Ony Syahrizal (Ucil) ini memang salahsatu sinetron favorit saya. Lucu, dan sangat menghibur, pulang sekolah, sore-sore nontonnya beginian. Jadi kangen........ 


3. Saras 008


"008, itu nomor sandiku, panggil bila kau perlu!"
Tayang dari tahun 1998 sampai tahun 2000 dengan 60an episode ini juga sinetron favorit saya. Tokoh yang paling gak bisa dilupain adalah Mister Blek yang merupakan musuh si saras!

Saras 008 sendiri berkisah tentang seorang gadis yang bernama Saraswati, tak seperti remaja kebanyakan, ia punya kekuatan super yang sangat mengagumkan.
Seperti halnya kisah tentang pahlawan lainnya, kekuatan Saras digunakan untuk menumpas kejahatan di muka bumi. Mungkin kamu sudah tahu siapa musuhnya. Yup, Mr. Blek. Datang dari planet Crysmon, Mr. Blek ingin menguasai bumi. Berhasil? Tentu tidak, karena ada sosok Saras yang selalu melindungi.


4. Jinny Oh Jinny



Bicara tentang Jinny pasti ingatan kita langsung menuju kepada artis cantik, manis dan seksi, Diana Pungky.
Jinny Oh Jinny bercerita tentang Bagus yang bekerja sebagai pencari mutiara, suatu hari ia menemukan kerang yang berisi jin cantik bernama Jinny dan keajaiban keajaiban pun berlanjut, Bagus/Bagas tinggal bersama rekannya yaitu Jaka dan Pak Broto.


5. Bidadari


Sinetron ini juga merupakan sinetron favorit anak-anak duluuu.
Bercerita tentang kisah seorang Peri cantik yang kirim ke bumi karena selalu menangis melihat penderitaan manusia-manusia yang berhati suci dan beriman pada Tuhan, dan bertemu dengan seorang anak kecil, 8 tahun, cantik, cerdas, tabah, rajin dan berbakti pada agama dan orang tua. Nama anak ini adalah Lala.
Lala sering sekali dikerjain oleh kakak tirinya, si Bom Bom dan ibu tirinya. Cerita ini dulu sedih dan bisa mengundang air mata pemirsa yang nonton sinetron ini.


Yaaa! itu tadi sekumpulan acara-acara tv jaman dulu yang ngangenin! Pasti semua tau kan? Sebenernya masih banyak. Tapi segitu duluuu dan mudah-mudahan nyambung lagi. Byeeee

Read More
      edit

Senin, 30 Maret 2015

Published 22:38 by with 0 comment

Jan Scheuermann, Manusia Robot Kendali Otak?


Apa yang pertama kali ada dalam pikiran kalian tentang foto diatas? 
Yup. Betul banget, orang yang sedang makan batangan coklat dalam foto yang diatas itu memang manusia asli, bukan robot. (Waktu itu liat di OTS dan tertarik buat bahas lebih lanjut hehe). Yang membuat foto diatas terlihat 'janggal' adalah tangan yang digunakannya untuk makan. Tangan itu memang bukan tangan manusia seperti pada umumnya, tangan itu terlihat seperti tangan robot.

Jan Scheuermann (namanya ribet banget, sampai typo berkali-kali), merupakan seorang ibu rumah tangga biasa berumur 55 tahun yang tidak bisa beraktivitas seperti ibu-ibu pada umumnya karena mengalami kelumpuhan.

Namun, yang membuatnya special adalah alat yang ada di kepala nya yang terhubung langsung ke otak dan dapat mengendalikan tangan robot tersebut!

Setelah mengalami kelumpuhan, Jan Scheuermann mempunyai keinginan yang dirasa tidak mungkin dilakukan oleh seorang tunadaksa sepertinya. Dia ingin sekali bisa makan coklat dengan tangannya sendiri. Tapi apa daya karena kelumpuhannya telah menjalar ke bagian tangan juga. 

Namun, Jan Scheuermann memang sudah setuju dijadikan pasien percobaan untuk sebuah eksperimen robotik, yaitu menciptakan tangan robot yang dapat dikendalikan oleh otak seseorang! Nama simulator yang disambung langsung ke otak ibu 2 anak ini adalah F-35 Joint Strike Fighter. Alat ini dapat dikendalikan hanya dengan menggunakan akal dan pikiran seseorang.

Meskipun alat itu dipasang langsung ke otaknya, namun Jan Scheuermann mengaku senang dan berterimakasih karena telah dijadikan pasien percobaan, dia merasa hidupnya lebih berguna setelah mendapatkan 'tangan' baru!
Read More
      edit

Minggu, 29 Maret 2015

Published 16:41 by with 0 comment

Sejarah Perekonomian Indonesia




Sebelum Indonesia mengenal adanya kegiatan jual-beli, Indonesia telah lebih dulu mengenal yang namanya ‘Barter’. Apa itu barter?

  • Barter adalah pertukaran barang atau jasa yang terjadi tanpa ada penggunaan mata uang dan dilakukan oleh orang zaman dulu dalam kegiatan ekonomi.
  • Barter harus menguntungkan kedua belah pihak.
  • Barter dilakukan oleh individu-individu, perusahaan-perusahaan, maupun negara-negara.
  • Barter seringkali menjadi pilihan ketika saat inflasi tinggi atau tidak memiliki uang yang cukup.

Setelah mengetahui pengertian barter, kita akan membahas sejarah perekonomian di Indonesia.

Sejarah perekonomi Indonesia dapat dibagi dalam empat orde/masa:
A.      Masa Pemerintahan Orde Lama
B.      Masa Pemerintahan Orde Baru
C.      Masa Pemerintahan Transisi
D.      Masa Pemerintahan Reformasi hingga Kabinet SBY


A.    PEMERINTAHAN ORDE LAMA 

1950 – 1965 Indonesia dilanda gejolak politik dalam negeri dan pembrontakan di sejumlah daerah seperti di Sumatera dan Sulawesi.  Akibatnya selama pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk,  walaupun sempat mengalami pertumbuhan dengan laju rata-rata 7% pertahun, dan setelah itu turun drastis menjadi rata-rata hanya 1,9% pertahun.
Pada masa pemerintahan Soekarno, selain manajemen moneter yang buruk, banyaknya rupiah yang dicetak disebabkan oleh kebutuhan pada saat itu untuk membiayai dua peperangan, yakni merebut Irian Barat dan pertikaian dengan Malaysia dan Inggris.

Dapat disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia  selama pemerintahan orde lama terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik maupun nonfisik, selama pendudukan Jepang, Perang Dunia II, dan perang rovolusi, serta gejolah politik di dalam negeri (termasuk sejumlah pemberontakan di daerah) ditambah lagi dengan manajemen ekonomi yang sangat jelek saat itu.  Dapat dimengerti bahwa dalam kondisi politik dan social dalam negeri seperti ini, sangat sulit sekali bagi pemeringah untuk mengatur roda perekonomian dengan baik.


B.    PEMERINTAHAN ORDE BARU

Maret 1966 Indonesia memasuki pemerintahan orde baru.  Pada era orde baru perhatian pemerintah lebih ditujukan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi di tanah air.   Pemerintah orde baru menjalin kembali hubungan baik dengan pihak Barat dan menjauhi pengaruh ideologi komunis.  Indonesia juga kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga-lembaga dunia lainnya, seperti Bank Dunia dan IMF.

Sebelum rencana pembangunan lewat repelita dimulai, terlebih dahulu pemerintah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi, sosial, dan politik, serta rehabilitasi ekonomi di dalam negeri.   Sasaran dari kebijakan tersebut terutama adalah untuk menekan kembali tingkat inflasi dan menghidupkan kembali kegiatan.  Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana pembanguan lima tahun (repelita) secara bertahap. Menjelang akhir 1960, atas kerja sama dengan Bank Dunia, IMF, dan ADB dibentuk suatu kekompok konsorsium yang desebut dengan Inter-Government Group on Indonesia (IGGI) dengan tujuan membiayai ekonomi di Indonesia

Tujuan pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa orde baru adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada orde ini (zaman Soeharto), perekonomian di Indonesia mengalami keberhasilan.


C.    PEMERINTAHAN TRANSISI
 
Pada tanggal 14 dan tanggal 15 Mei 1997 nilai tukar Baht Thailand terhadap dolar AS mengalami suatu poncangan hebat akibat para investor asing mengambil keputusan “Jual”.   Mereka mengambil sikap demikian karena tidak percaya lagi terhadap prospek perekonomian Negara tersebut, paling tidak untuk jangka pendek.  Untuk mempertahankan nilai tukan Bath agar tidak jatuh terus, pemerintah Thailand melakukan intervensi dan didukung oleh intervensi yang dilakukan oleh bank sentral Singapura.  Akan tetapi, pada hari Rabu, 2 Juli 1997, bank sentral Thailand terpaksa mengumumkan bahwa nilai tukar Baht dibebaskan dari ikatan dengan dolar AS.  Sejak itu nasibnya diserahkan sepenuhnya kepada pasar.

Apa yang terjadi di Thailand akhirnya merembet ke Indonesia dan beberapa Negara Asia lainnya, awal dari krisis keuangan di Asia.   Rupiah Indonesia mulai terasa goyang sekitar bulan Juli 1997, dari Rp.2.500 menjadi Rp.2.650 per dolas AS.  Sejak saat itu, posisi mata uang Indonesia mulai tidak tabil.  Menanggapi perkembangan itu, pada bulan Juli 1997 Bank Indonesia melakukan 4 kali intervensi, yakni memperlebar rentang intervensi.  Akan tetapi, pengaruhnya tidak banyak, nilai rupiah dalam dolar terus tertekan, dan tanggal 13 Agustus 1997 rupiah mencapai rekor terendah dalam sejarah, yakni Rp.2.682 per dolar AS sebelulm akhirnya ditutup Rp.2.655 per dolar AS. Hari-hari dan bulan-bulan berikutnya kurs rupiah terus melemah, walaupun sekali-sekali mengalami penguatan beberapa poin.  Pada bulan Maret 1998 nilai rupiah mencapai Rp.10.550 untuk satu dolas AS, walaupun sebelumnya, antara bulan Januarai – Februari, sempat menembus Rp.11.000 per dolar AS.

Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah yang terus melemah mulai menggoncang perekonomian nasional.   Untuk mencegah agar keadaan tidak tambah buruk, pemerintah orde baru mengambil beberapa langkah konkrit, diantaranya menunda proyek-proyek senilai Rp. 39 triliun dalam upaya mengimbangi keterbatasan anggaran belanja Negara yang sangat dipengaruhi oleh perubahan nilai rupiah tersebut. Tanggal 8 Oktober 1997 pemerintah Indonesia akhirnya menyatakan secara resmi akan meminta bantuan keuangan dari IMF.

Krisis rupiah ini menjelma menjadi suatu krisis ekonomi.


D.    PEMERINTAHAN REFORMASI HINGGA KABINET SBY 

Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh presiden Gusdur, masyarakat umum dan investor termasuk investor asing menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan dan kesungguhan Gusdur untuk membangkitkan kembali perekonomian nasional dan menuntaskan semua permasalahan yang ada  di dalam negeri warisan masa orde baru, seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), supermasi hukum, hak azasi manuria (HAM), penembakan tragedy Trisakti dan Semanggi I dan II, peranan ABRI di dalam politik, masalah disintegrasi dan lainnya.

Dalam hal ekonomi dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 1999 kondisi perekonomian mulai menunjukkan adanya perbaikan. Laju pertumbuhan Pendapat Nasional mulai positif, walau tidak jauh dari 0%, tahun 2000 proses pemulihan perekonomian Indonesia jauh lebih baik lagi dengan laju pertumbuhan hampir 5%, laju inflasi dan tingkat suku bunga juga rendah yang mencerminkan bahwa kondisi moneter di dalam negeri sudah mulai stabil.

Namun, ketenangan masyarakat setelah Gusdur terpilih menjadi presiden tidak berlangsung lama.  Gusdur mulai menunjukkan sikap dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang kontroversial yang membingungkan pelaku-pelaku bisnis.  Gusdur cenderung Diktator dan praktik KKN di lingkungannya semakin intensif, bukannya semakin berkurang (yang berarti pemerintahan Gusdur tidak berbeda dengan masa orde baru)

Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan Abdurrachman Wahid (Gusdur). Ditambah buruknya hubungan antara pemerintah Indonesia dengan IMF membuat pelaku-pelaku bisnis termasuk investor asing, menjadi enggan melakukan kegiatan bisnis atau menanam modalnya di Indonesia.   Akibatnya kondisi perekonomian Nasional pada masa Gusdur cenderung lebih buruk daripada saat pemerintahan Habibie.

Setelah presiden Gusdur turun, Megawati menjadi presiden yang kelima diangkat melalui Sidang Istimewa MPR,  keadaan perekonomian jauh lebih buruk daripada masa pemerintahan Gusdur. 

Pada awal pemerintahan SBY, rakyat Indonesia, pelaku usaha luar dan dalam negeri maupun negara-negara donor serta lembaga-lembaga dunia, seperti IMF, Bank Dunia, dan ADB, sempat optimis bahwa kinerja ekonomi Indonesia 5 tahun ke depan akan jauh lebih baik dibandingkan pada masa pemerintahan-pemerintahan sebelumnya sejak Soeharto lengser.  Kabinet SBY dan lembaga-lembaga dunia menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2005 akan berkisar di atas 6%.

Namun pertengahan tahun 2005 ekonomi Indonesia diguncang oleh dua peristiwa yang tak terduga sama sekali, yakni naiknya harga minyak mentah (BBM) di pasar internasional dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.  Dua hal ini membuat realisasi pertumbuhan Pendapatan Nasional tahun 2005 lebih rendah dari target tersebut.

Menjelang akhir masa jabatan SBY yang akan berakhir tahun 2009, perekonomian Indonesia menghadapi dua goncangan eksternal, yakni harga BBM yang terus naik dan kenaikan harga pangan di pasar global.  Kenaikan harga BBM yang terus-menerus sejak tahun 2005 memaksa pemerintah menaikkan BBM, terutama premium, di dalam negeri pada tahun 2008.  Kedua goncangan eksternal tersebut sangat mengancam kestabilan perekonomian nasional, khususnya tingkat  inflasi.

 
Tambahan:
Pada masa pemerintahan Jokowi-JK saat ini, perekonomian Indonesia disebut dalam kondisi ‘Great Expectations.’ Kepala ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Ndiame Diop menyebutkan bahwa salah satu hal yang membangkitkan harapan akan perekonomian Indonesia di masa depan adalah revisi anggaran pemerintah (APBN).


Revisi dimaksud adalah dicabutnya subsidi bbm dan gas untuk kemudian dialihkan kepada pembangunan infrastruktur dan jaminan sosial, dan jika pemerintah konsisten menerapkan revisi anggaran dan memperbaiki eksekusi anggaran, maka perekonomian akan tumbuh sesuai ekspektasi.


Pada akhir laporannya, Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2% pada 2015 dan akan melesat naik menjadi 5,6% pada 2016. Perekonomian Indonesia di prediksi akan terus tumbuh pada tahun-tahun yang akan datang.


Namun, pengamat politik dan ekonomi Islam dari Universitas Indonesia, Nuim Hidayat mengatakan bahwa laporan Bank Dunia tersebut adalah usaha untuk melenakan dan meninabobokan bangsa Indonesia.


“Hal seperti ini juga dilakukan lembaga-lembaga ekonomi dunia saat orde baru. Bank Dunia, IMF bahkan IDB pernah menyebut Indonesia pada era orde baru sebagai keajaiban ekonomi dunia. Bahkan setahun sebelum krisis moneter 1998, Bank Dunia masih terus memuji perekonomian Indonesia.” katanya.


Sumber-sumber:
http://www.bimbie.com/sistem-barter.htm
http://sharia.co.id/2015/03/26/bank-dunia-sebut-ekonomi-indonesia-harapan-besar-pengamat-bank-dunia-menina-bobokan/
BAB 2 Sejarah Ekonomi Indonesia

Benar atau tidaknya Bank Dunia atau Nuim Hidayat, kita sebagai warga hanya menjalankan kewajiban kita, seperti membayar pajak dan mengkonsumsi produk dalam negeri. Kita juga tidak tau apa yang sedang terjadi dibalik bangku pemerintahan saat ini. :D
Read More
      edit